Industri konstruksi di Indonesia terus mengalami perkembangan pesat, tetapi di sisi lain, tantangan dalam hal integritas dan transparansi masih menjadi perhatian utama. Untuk mengatasi risiko suap dan meningkatkan tata kelola bisnis, pemerintah kini mewajibkan sertifikasi ISO 37001 sebagai syarat perpanjangan Sertifikat Badan Usaha (SBU).
Bagi perusahaan konstruksi, kebijakan ini tentu membawa konsekuensi penting. Apa saja yang harus dipersiapkan agar proses sertifikasi ISO 37001 berjalan lancar dan perpanjangan SBU tidak terhambat? Simak pembahasannya berikut ini!
Apa Itu ISO 37001 dan Kenapa Wajib untuk Perpanjangan SBU?
ISO 37001 adalah standar internasional untuk Sistem Manajemen Anti-Suap (SMAP) yang dirancang untuk membantu organisasi dalam mencegah, mendeteksi, dan menangani tindakan suap. Standar ini mencakup berbagai aspek, seperti kebijakan anti-suap, penilaian risiko, pengawasan transaksi, hingga mekanisme pelaporan pelanggaran.
Dalam sektor konstruksi, praktik suap sering terjadi, baik dalam proses tender, pengadaan barang dan jasa, maupun pelaksanaan proyek. Dengan mewajibkan sertifikasi ISO 37001 sebagai syarat perpanjangan SBU, pemerintah ingin memastikan bahwa hanya perusahaan yang memiliki sistem manajemen anti-suap yang kuat yang dapat terus beroperasi.
Apa Saja yang Harus Dipersiapkan oleh Perusahaan?
Agar perusahaan dapat memperoleh sertifikasi ISO 37001 dan memperpanjang SBU tanpa kendala, berikut beberapa hal yang harus dipersiapkan:
- Komitmen Manajemen dalam Penerapan ISO 37001
Salah satu faktor utama keberhasilan implementasi ISO 37001 adalah dukungan penuh dari manajemen perusahaan. Manajemen harus berkomitmen untuk menerapkan kebijakan anti-suap dan memastikan bahwa seluruh elemen dalam organisasi memahami pentingnya standar ini.
✅ Tindakan yang perlu dilakukan:
- Menetapkan kebijakan anti-suap secara resmi dalam perusahaan.
- Menunjuk tim khusus atau unit kepatuhan untuk mengawasi implementasi ISO 37001.
- Menyediakan sumber daya yang memadai untuk pelaksanaan standar ini.
- Melakukan Penilaian Risiko Suap
Setiap perusahaan konstruksi memiliki tingkat risiko yang berbeda-beda dalam menghadapi potensi suap. Oleh karena itu, penting untuk melakukan penilaian risiko suap guna mengidentifikasi titik-titik rawan yang perlu diawasi dengan ketat.
✅ Langkah-langkah yang dapat dilakukan:
- Menganalisis proses bisnis yang paling rentan terhadap praktik suap.
- Menentukan langkah-langkah mitigasi yang harus diterapkan.
- Membangun sistem pengawasan yang efektif.
- Menyusun dan Menerapkan Kebijakan serta Prosedur Anti-Suap
Perusahaan harus memiliki dokumen kebijakan dan prosedur yang jelas terkait pencegahan suap, seperti:
- Kebijakan penerimaan dan pemberian hadiah – untuk menghindari konflik kepentingan.
- Kode etik bisnis – sebagai pedoman bagi karyawan dalam berinteraksi dengan pihak eksternal.
- Mekanisme pelaporan pelanggaran (whistleblowing system) – untuk memberikan jalur yang aman bagi pelapor kasus dugaan suap.
- Pelatihan dan Sosialisasi kepada Seluruh Karyawan
Penerapan ISO 37001 tidak akan efektif jika hanya dipahami oleh manajemen, tetapi harus diterapkan oleh seluruh karyawan. Oleh karena itu, perusahaan perlu melakukan pelatihan dan sosialisasi secara berkala.
✅ Pelatihan dapat mencakup:
- Pengenalan prinsip dasar ISO 37001.
- Cara mengidentifikasi dan menghindari praktik suap.
- Tata cara pelaporan dugaan suap dalam perusahaan.
- Mengimplementasikan Sistem Audit dan Evaluasi Berkala
Agar sertifikasi ISO 37001 dapat berjalan secara efektif, perusahaan harus memiliki mekanisme audit internal yang dapat mengukur kepatuhan terhadap standar ini.
✅ Langkah yang harus dilakukan:
- Menjadwalkan audit internal secara berkala.
- Menyiapkan laporan kepatuhan sebagai bukti implementasi ISO 37001.
- Melakukan perbaikan jika ditemukan kekurangan dalam sistem anti-suap yang diterapkan.
- Mengajukan Sertifikasi ISO 37001 ke Lembaga Sertifikasi
Setelah persiapan internal selesai, perusahaan harus mengajukan sertifikasi ISO 37001 melalui lembaga sertifikasi yang diakui. Proses ini melibatkan audit eksternal untuk menilai apakah perusahaan sudah memenuhi standar ISO 37001 atau belum.
✅ Proses sertifikasi biasanya mencakup:
- Tahap Persiapan: Perusahaan menyiapkan dokumen dan kebijakan yang relevan.
- Tahap Audit: Auditor eksternal memeriksa kepatuhan terhadap standar ISO 37001.
- Penerbitan Sertifikat: Jika memenuhi syarat, perusahaan akan mendapatkan sertifikasi ISO 37001 yang berlaku selama beberapa tahun dengan audit berkala.
Manfaat Memiliki ISO 37001 bagi Perusahaan Konstruksi
Memiliki sertifikasi ISO 37001 tidak hanya membantu perusahaan dalam perpanjangan SBU, tetapi juga memberikan berbagai manfaat lain, seperti:
✅ Meningkatkan reputasi dan kredibilitas perusahaan di mata klien dan mitra bisnis.
✅ Memudahkan akses ke proyek pemerintah dan swasta yang mewajibkan standar anti-suap.
✅ Mencegah risiko hukum dan sanksi akibat praktik suap yang bisa merugikan perusahaan.
✅ Meningkatkan efisiensi operasional dengan sistem tata kelola yang lebih transparan.
Kesimpulan
Penerapan ISO 37001 sebagai syarat wajib untuk perpanjangan SBU merupakan langkah strategis dalam menciptakan industri konstruksi yang lebih transparan dan berintegritas. Meskipun proses sertifikasi ini membutuhkan persiapan yang matang, manfaat jangka panjangnya jauh lebih besar bagi perusahaan.
Bagi perusahaan yang ingin memperpanjang SBU tanpa kendala, segera persiapkan sertifikasi ISO 37001 dengan membangun sistem manajemen anti-suap yang kuat. Dengan begitu, operasional perusahaan dapat terus berjalan lancar, kredibilitas meningkat, dan peluang bisnis semakin luas. 🚀
Perusahaan Anda ingin perpanjang SBU namun belum memiliki Sertifikat ISO 37001:2016
Segera sertifikasi Badan Usaha anda untuk mempermudah perpanjangan SBU dengan EGS Sertifikasi.
Hubungi Marketing Kami di
0895-3669-7360-7 ( Liza )
0851-0036-1119 ( Miya )
0812-8623-2887 ( Syahid )